Seputar SDN Ciltim 03 Pg

Rabu, 30 November 2011

NAK, POKOKNYA KAMU HARUS SEKOLAH....

Sebuah cerita pendek pada bagian Penutup Buku "Pengumuman : Tidak Ada Sekolah Murah" karya Eko Prasetyo dan Terra Bajragosa.....


Ibumu sama halnya dengan ibu- ibu yang lain. ingin anaknya bersekolah tinggi hingga menjadi pintar. Kalau perlu ibu akan korbakan apa saja demi sekolahmu. Nak, sewaktu masih seusia kalian, kakekmu selalu saja bilang kalau pengetahuan itu penting. Makanya ibumu disekolahkan sampai sekolah tingkat lanjutan. Kakek dan nenekmu yang memberikan ibu keyakinan bahwa sekolah itu dapat merubah nasib. Tapi kemudian, ibu menikah dengan ayahmu dan kembali tersadar kalau nasib tidak dapat dirubah dengan pendidikan semata. Kalian tahu kita semua tinggal di pojok rumah yang kumuh dan tak terawat. Rumah kumuh inilah harta kekayan kita satu- satunya.
semua harta ibu sudah habis untuk biaya sekolah kalian. Kakakmu yang paling besar hanya mampu ibu sekolahkan sampai SMU. kemudian adikmu kini juga mendaftar masuk SMP yang katanya standar nasional yang ongkosnya mengharuskan ibu menjual mesin jahit yang kita punya. Lalu kamu yang katanya diminta untuk bayaran untuk tambahan pelajaran bahasa asing dan komputer. Kemudian ibu dan ayahmu menjual sepeda satu- satunya yang biasa dipakai ayahmu untuk bekerja. Biarlah Kami memeras keringat karena kami ingin kalian tumbuh menjadi anak yang berakal budi. Latihan itu hanya kalian dapat di sekolah, kepandaian seperti itu hanya bisa diberikan sekolah, anakku karena itu kalian harus tetap bersekolah!!!
biarpun sekolah kini bayarannya mahal. ayah dan ibumu akan berusaha sebisa mungkin untuk membiayai kalian. ayah maupun ibumu ini percaya tak ada yang lebih berharga di dunia ini kecuali pendidikan. Kemarin ibu menemui kepala sekolah kakamu yang meminta sumbangan. katanya sumbangan itu untuk biaya pendamping perbaikan sarana dan prasarana sekolah agar sekolah dapat menjadi RSBI dan itu adalah bagian dari prasyarat dan aturan. katanya, "saya sama seperti ibu, dalam hati kecil saya sebenarnya saya tidak tega untuk menarik iuran. Tapi bagaimana ya bu, saya hanya menjalankan tugas. Saya berharap ibu tidak merepotkan dengan permintaan saya ini. Dan maaf ya bu, uangmya kalau bisa dipercepat". Ibumu ini percaya sekali dengan kepala sekolahmu itu, yang kalau bicara sepertinya meyakinkan,
kepala sekolahmu itu pastilah orang yang sibuk mengurus uang. tiap kali ada pertemuan selalu saja iaimengeluhkan kurangnya biaya. ada gedung yang perlu direhab, peralatan sekolah yang kurang, sampai dengan anggaran untuk guru honorer yang katanya hanya 20% dari dana BOS yang tidak sebanding dengan jumlah guru honorer disekolah. katanya untuk menacapai sekolah RSBI peserta didik harus diajari komputer, marching band, naik gunung, outbond, studi tour, dll. Tapi sudahlah Nak, Ibumu inin percaya saja dengan apa yang dibilang seorang ahli pendidikan yang katanya: "Pendidikan itu memang mahal". Jadi sepertinya untuk pintar harus keluar ongkos.
Karena itu nak, sekolah lah yang rajin. Rajin itu cerminan dari bagusnya nilai, dan apalagi kalau kamu rajin ikut les tambahan dengan gurumu pasti nilaimu akan lebih bagus lagi. walau kadang ada tarif tertentu dalam les tapi mengertilah anakku, jadi guru itu sangatlah sulit apalagi jika masih menjadi guru honorer. maka, janganlah kamu bercita- cita menjadi guru. jadilah guru jika pekerjan apapun sulit untuk kamu peroleh....
Ibu jadi ingat satu bait puisi Rumi "Cobalah jadi orang miskin untuk satu atau dua hari, dan dalam kemiskinan akan ditemukan kekayaan berganda". Ibumu tahu betapa sulitnya pendidikan yang masih bersandar pada biaya orang tua. dan katanya pemerintah masih perlu peran serta orang tua dalam memajukkan pendidikan karena adanya keterbatasan anggaran pendidikan pemerintah, Tapi, bagaimana ibumu bisa percaya karena sepertinya anggaran itu terus dikorupsi oleh para pejabat yang selalu berlimpah fasilitas.
tapi kata gurumu kita tidak boleh berburuk sangka, kata pakk ustadz janganlah kamu suudzon. Anakku yang sekarang bisa kita lakukan hanyalah berdoa. doa ini untukmu, saudara kita, dan untuk kakek dan nenekmu yang telah tiada..hapalkan doa ini anakku .....

Ya Allah ya tuhan kami
Engkau yang maha pengasih dan maha penyayang
berikan kami kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan selalu
untuk bersabar, lapang dada, dan percaya

pada apa yang dikatakan semua orang
kalau untuk sekolah perlu banyak biaya
kalau untuk belajar kita harus rela mendapat hukuman
kalau untuk pintar harus rela disiksa

Ya Allah
memang hidup harus disangga dengan harapan
tapi mampukah kami untuk tidak berputus asa
bila sekolah hanya melahirkan perbudakan

YA Allah
ajarilah kami untuk selalu percaya pada alim ulama
yang selalu berjanji kalau orang miskin bukan disini kemenangannya
berikan kmi kesabaran pada janji- janji penguasa
yang sering mengatakan bahwa pendidikan akan menjadi prioritas kebijakannya.

Ya Allah
teguhkan hati kami untuk tidak mudah berhamba pada kekayaan dan ketenaran...

AMIEN.....

1 komentar: